Nama : Rezza Pelita Ramadhan
NIM : 44113210031
Jurusan
: Broadcasting
Hp : 0877 – 8811 – 6080
Email : permata.rezza@gmail.com
Pemahaman
yang dapat saya ambil dari presentasi dari kelompok 1 hingga kelompok 5 yaitu :
1.
Lapisan
Sosial atau Stratifkasi
Pemahaman yang dapat saya ambil dari
presentasi kelompok pertama yaitu, bahwa Pelapisan social merupakan hal
universal yang sering terjadi di masyarakat. Pelapisan masyarakat ini bisa
terjadi karena pembedaan antar warga
dalam masyarakat ke dalam kelas-kelas sosial secara bertingkat. Wujudnya adalah
terdapat lapisan-lapisan di dalam masyarakat diantaranya ada kelas sosial
tinggi, sedang dan rendah.
Pelapisan sosial merupakan perbedaan tinggi dan rendahnya kedudukan atau posisi seseorang dalam kelompoknya, bila dibandingkan dengan posisi seseorang maupun kelompok lainnya. Dasar tinggi dan rendahnya lapisan sosial seseorang itu disebabkan oleh bermacam-macam perbedaan, seperti kekayaan di bidang ekonomi, nilai-nilai sosial, serta kekuasaan dan wewenang
Pelapisan sosial merupakan perbedaan tinggi dan rendahnya kedudukan atau posisi seseorang dalam kelompoknya, bila dibandingkan dengan posisi seseorang maupun kelompok lainnya. Dasar tinggi dan rendahnya lapisan sosial seseorang itu disebabkan oleh bermacam-macam perbedaan, seperti kekayaan di bidang ekonomi, nilai-nilai sosial, serta kekuasaan dan wewenang
Masyarakat terbentuk dari individu-individu.
Individu-individu yang terdiri dari berbagai latar belakang tentu akan
membentuk suatu masyarakat heterogen yang terdiri dari kelompok-kelompok
sosial. Dengan terjadinya kelompok sosial itu maka terbentuklah suatu pelapisan
masyarakat atau masyarakat yang berstrata.
Pelapisan sosial pastilah terjadi dimanapun
kita berada, namun tergantung dari bagaimana kita menyikapi dan menjaganya agar
tidak adanya kecemburuan, kesenjangan, dan diskriminasi sosial pada masyarakat
dalam tingkatan apapun, entah menengah ke atas atau ke bawah, semua manusia
dengan derajat yang sama, yang membedakan tinggi rendah hanyalah akhlak yang
mulia. Jika kita beruntung menjadi seorang yang tinggi di mata sosial, maka
jangan menyalahgunakan kedudukan tinggi tersebut, dan jika kita berada dalam
tingkatan rendah, maka berusahalah agar hidup kita menjadi bermakna bagi orang
lain meski kita hanya orang biasa yang selalu tertindas.
Namun Pelapisan social tidak hanya
menimbulkan dapak negative namun aspek lain dari pelapisan sosial ini bisa saja menjadi
hal yang menguntugkan bagi sebagian orang, aspek positif ini dapat kita jumpai
di berbagai tempat contohnya jika kita seorang pejabat pemerintah kita mungkin
akan sedikit lebih mudah dalam urusan birokrasi, karena adanya bantuan orang
dalam yang memiliki jabatan. Plapisan sosial di pedesaan mungkin akan
menimbulkan hal baik bagi para pencari modal apabila seseorang yang memilik
tingkat ekonomi menengah ke atas berpendidikan tinggi juga mempunyai jabatan
dapat bekerja sama dengan masyarakat ke bawah untuk saling membantu dengan
mendirikan koperasi kecil-kecilan dengan modal yang sudah di danai oleh orang
yang mempunyai pengaruh kuat di daerah tersebut.
2. Interaksi Sosial
Pemahaman
yang dapat saya ambil dari presentasi kelompok dua yaitu, bahwa manusia dalam hidup bermasyarakat, akan saling
berhubungan dan saling membutuhkan satu sama lain. Selain itu suatu hubungan
antar sesama manusia yang saling mempengaruhi satu sama lain baik itu dalam
hubungan antar individu, antar kelompok maupun atar individu dan kelompok.
Kebutuhan itulah yang dapat menimbulkan suatu proses interaksi sosial.
interaksi sosial dapat berlangsung jika memenuhi dua syarat di bawah ini, yaitu
:
a. Kontak sosial
Adalah hubungan antara satu pihak dengan pihak lain yang merupakan awal terjadinya interaksi sosial, dan masing - masing pihak saling bereaksi antara satu dengan yang lain meski tidak harus bersentuhan secara fisik.
b. Komunikasi
Artinya berhubungan atau bergaul dengan orang lain.
a. Kontak sosial
Adalah hubungan antara satu pihak dengan pihak lain yang merupakan awal terjadinya interaksi sosial, dan masing - masing pihak saling bereaksi antara satu dengan yang lain meski tidak harus bersentuhan secara fisik.
b. Komunikasi
Artinya berhubungan atau bergaul dengan orang lain.
Selain
itu interaksi social bisa di bagi menjadi 3 bagian diantaranya :
Interaksi
antara individu dan individu
Dalam hubungan ini bisa terjadi interaksi positif ataupun negatif. Interaksi positif, jika jika hubungan yang terjadi saling menguntungkan. Interaksi negatif, jika hubungan timbal balik merugikan satu pihak atau keduanya (bermusuhan).
Dalam hubungan ini bisa terjadi interaksi positif ataupun negatif. Interaksi positif, jika jika hubungan yang terjadi saling menguntungkan. Interaksi negatif, jika hubungan timbal balik merugikan satu pihak atau keduanya (bermusuhan).
Interaksi antara individu dan kelompok
Interaksi ini pun dapat berlangsung secara positif maupun negatif. Bentuk interaksi sosial individu dan kelompok bermacam - macam sesuai situasi dan kondisinya.
Interaksi ini pun dapat berlangsung secara positif maupun negatif. Bentuk interaksi sosial individu dan kelompok bermacam - macam sesuai situasi dan kondisinya.
Interaksi sosial antara kelompok dan kelompok
Interaksi sosial kelompok dan kelompok terjadi sebagai satu kesatuan bukan kehendak pribadi. Misalnya, kerja sama antara dua perusahaan untuk membicarakan suatu proyek.
Interaksi sosial kelompok dan kelompok terjadi sebagai satu kesatuan bukan kehendak pribadi. Misalnya, kerja sama antara dua perusahaan untuk membicarakan suatu proyek.
3.
Norma – Norma
social
Pemahaman yang dapat saya simpulkan dari presentasi
kelompok ke tiga yaitu, Bahwasanya Norma
adalah aturan atau pedoman perilaku dalam suatu kelompok tertentu. Norma berisi
petunjuk-petunjuk untuk hidup, di mana di dalamnya terdapat perintah atau
larangan bagi setiap manusia untuk berperilaku sesuai dengan aturan yang ada,
sehingga tercipta sebuah kondisi yang disebut keteraturan atau ketertiban. Kita ambil contoh misalnya pada jam
istirahat sekolah, ada seorang siswa membuang bungkus permen di koridor
sekolah. Tindakan itu mendapat teguran dari guru dan siswa tersebut disuruh
mengambil, serta membuang bungkus permen itu ke tempat sampah. Cerita tersebut
merupakan contoh sederhana adanya norma dalam masyarakat. Inti dari semua norma yang ada yaitu
bahwasanya setiap manusia harus mematuhi setiap norma yang ada baik norma
agama, norma hukum, norma asusila, dll. Jika kita dapat mematuhi dan menjalakan
semua norma yang ada berarti kita sudah melakukan salah satu kewajiban kita
sebagai warga Negara yang baik.
4.
Lembaga –
Lembaga Sosial
Pemahaman selanjutnya
yang dapat saya simpulkan dari presentasi kelompok ke empat yaitu, bahwasanya pengertian lembaga sosial adalah wadah
dari sekumpulan norma atau kaedah yang mengatur pendukungnya dalam rangka
mewujudkan kebutuhan masyarakat yang bersifat khusus. Lembaga sosial umumnya didirikan
berdasarkan nilai dan norma dalam masyarakat, untuk mewujudkan nilai
sosial, masyarakat menciptakan aturan-aturan yang isebut norma sosial yang membatasi perilaku manusia dalam
kehidupan bersama. Sekumpulan norma akan membentuk suatu sistem norma.
Inilah awalnya lembaga sosial terbentuk. Sekumpulan nilai dan norma yang telah mengalami proses penerapan ke
dalam institusi atau institutionalization
menghasilkan lembaga socia
·
lembaga sosial memiliki fungsi sebagai berikut:
Memberikan pedoman pada anggota-anggota masyarakat, bagaimana
mereka harus bersikap atau bertingkah laku dalam menghadapi masalah-masalah
yang muncul atau berkembang di lingkungan masyarakat, termasuk yang menyangkut
hubungan pemenuhan kebutuhan.
Menjaga keutuhan masyarakat yang bersangkutan
Memberikan pengarahan kepada masyarakat untuk mengadakan sistem
pengendalian sosial, yaitu sistem pengawasan masyarakat terhadap
anggota-anggotanya
5.
Hubungan Wewenang,Kekuasaan dan Kepemimpinan
Kesimpulan yang dapat
saya tangkap dari presentasi kelompok terakhir mengenai Hubungan Wewenang,
kekuasaan dan kepemimpinan yaitu, bahwasanya Kekuasaan, wewenang, dan
kepemimpinan sangat berkaitan dengan suatu keahlian tertentu dalam
pengaturan-pengaturan kehidupan suatu masyarakat. Hal ini menarik karena fungsi
dan peranan-peranan serta kedudukan seseorang dalam kemampuan mengatur hidup
sejumlah manusia. Dari masyarakat masih bersifat sederhana hingga kompleks
seperti zaman sekarang ini, perbincangan tentang kekuasaan, wewenang, dan
kepemimpinan semakin mengemuka karena pengaturan yang dilakukan semakin rumit
dan semakin membutuhkan keahlian dari seseorang untuk menjalankan pengaturan
tersebut.
Menurut saya pengertian dari Kekuasaan yaitu kemampuan untuk
memerintah dan memberi keputusan yang baik secara langsung maupun tidak
mempengaruhi tindakan-tindakan pihak lainnya. Melihat sifat ilmu sosial yang
tidak etis-normatif maka kekuasaan memiliki pengertian yang netral untuk
melihat baik dan buruknya perlu dilihat penggunaannya bagi keperluan
masyarakat.
Sedangkan Wewenang memiliki arti
sebagai suatu hak yang telah ditetapkan dalam tata tertib sosial untuk
menetapkan kebijaksanaan, menentukan keputusan, dan meyelesaikan pertentangan.
Dan kepemimpinan memilki arti makna kemampuan
seseorang yang diberi kekuasaan dan wewenang untuk mempengaruhi orang lain.
Kepemimpinan terbangun dari kemampuan seseorang dan mendapat pengakuan
masyarakat. Sifat kepemimpinan ada dua, yaitu kepemimpinan formal dan
kepemimpinan informal. Perbedaan antara keduanya didasarkan pada landasan
gerak, kepemimpinan formal dalam pelaksanaannya harus berada di atas
landasan-landasan atau peraturan-peraturan resmi sehingga daya cakupnya
terbatas, sementara kepemimpinan informal didasarkan pada pengakuan dan
kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat, sehingga memiliki ruang lingkup
tanpa batas-batas resmi.
0 komentar:
Posting Komentar