1.1 Pendahuluan
Seorang wartawan
atau jurnalis dalam menyajikan berita tidak hanya berpacu dalam fakta, namun
ada beberapa acuan yang harus dilakukan oleh seorang wartawan atau jurnalis dalam
pembuatan berita agar beruta yang disajikan lebih menarik dan mudah dimengerti
oleh pembaca. Sesuai aturan yang tertera dalam Element – Element Jurnalistik
yang ke delapan yaitu “ Seorang wartawan
harus membuat berita Komprehensif dan Proporsional “. Jadi dalam pembuatan
paper kali ini kami akan membahas mengenai Element – Element Jurnalistik yang
ke delapan.
1.2 Uraian Materi
Jadikan berita Komprehensif dan Proporsional
Komprehesif
dan Proporsional dalam
jurnalisme memang tidak seilmiah pembuatan peta. Akan tetapi jurnalisme itu
seperti (kartografi) peta modern ia menghasilkan navigasi untuk berlayar di
dalam masyarakat. Maka jurnalisme juga harus menjadikan berita yang
proporsional dan komprehensif.
Dengan megumpamakan jurnalisme sebagai pembuatan peta,
kita melihat bahwa proporsi dan komprehensivitas adalah kunci akurasi. Kita
juga terbantu dalam memahami lebih baik keanekaragaman dalam berita.
Untuk membuat berita yang komprehensif dan proporsional,
wartawan tidak bisa hanya melaporkan laporan yang “ ecek – ecek “ . Perlu
banyak hal yang harus dilakukan oleh seorang wartawan untuk mendapatkan berita
yang seperti ini.
Yang artinya disini berita yang dibuat oleh jurnalis
harus dapat dipertanggung jawabkan isinya terutama pada fakta – fakta yang dia dapatkan, dan tentunya semua berita
yang dirangkum harus disusun dengan teratur, selain orang mudah
membacanya, itu menambah keyakinan
seseorang terhadap berita tersebut dan membuat orang berfikir bahwa berita ini
tidak main-main dan tidak sembarang.
Buat saja. Dalam salah satu media cetak yaitu Pikiran
Rakyat, kita bisa melihat Berita yang Komprehensif dan Proporsional.
Seperti halnya berita tentang Pesawat
Sukhoi pada saat kejadian itu terjadi, berita ini ditempatkan diposisi
teratas atau halaman terdepan karena kejadian tersebut benar – benar masih
hangat atau baru terjadi. Setelah itu
berita pesawat shukhoi tidak ditempatkan dihalaman terdepan walaupun berita itu
masih diinginkan oleh masyarakat. Tapi dengan kalimat yang tertata rapih dan
sesuai dengan fakta akan membuat orang semakin penasaran dengan berita
tersebut.
Berikut contoh berita mengenai Pesawat shukhoi di
salah satu media cetak Pikiran Rakyat,
Pada paragraph pertama dalam berita,
BOGOR, (PRLM).- Lokasi kotak
Hitam sudah ditemukan tetapi belum dapat di selamatkan. Demikian diungkapkan
ketua KNKT Tatang Kurnadi pada saat melakukan jumpa pers di Landasan Helipad
Cijeruk , Kabupaten Bogor, Minggu (13/5/12).
Kita bisa melihat bahwa kalimat-kalimat tersebut
memberitahukan tempat, jam dari apa yang diliput yang mampu membuat berita
tersebut dipertanggung jawabkan isinya. Bukan hanya itu saja nama kota
diletakkan didepan dan tanggal kejadian diletakkan dibelakang, membuat berita
ini mudah dibaca dan dimengerti.
Salah satu berita tentang kotak hitam Pesawat
Shukoi ini tentu sangat komprehensif dan
proporsional, karna pada saat kecelakaan itu terjadi semua orang menantikan apa
yang akan dilakukan oleh Tim atau pihak terkait tentang Pesawat Shukoi ini.
Dengan penyusunan berita yang baik dan mampu dipertanggung jawabkan maka berita
itu bukan lagi hanya menarik tetapi telah sesuai dengan element jurnalistik
kedelapan yaitu komprehensif dan proporsional.
1.3 Kesimpulan
Jadi, kesimpulan yang dapat kita ambil dari uraian
masalah di atas adalah Bahwa setiap wartawan atau jurnalis harus menyajikan
berita dengan Komprehensif dan Proporsional agar berita yang disajikan dapat
menarik minat si pembaca untuk membaca berita tersebut dan memudahkan pembaca
untuk memahami isi dari berita yang disajikan . Dengan begitu wartawan atau
jurnalis tersebut sudah memenuhi syarat atau element ke delapan yang harus
dilakukan oleh seorang Jurnalis.
1.4 Referensi
Bill Kovach dan Tom Roesenstiel, 2001, The
Elements of Jurnalism What Newspeople Should Know and the Public Should Expect.
Website :
0 komentar:
Posting Komentar